Minggu, 16 November 2008

rebelina2

Sekarang masalahnya kapan revolusi itu terjadi? Jangan tanya saya karna saya pun tidak tau. Yang jelas semakin kita mempercepat revolusi semakin cepat revolusi itu terjadi. Iya kan? Revolusi dasar suatu sistem kapitalisme ada disini (gadis itu menunjuk kepalanya dengan jari telunjuk), diotak, dipemikiran. Ya, untuk mempercepat revolusi kita harus merevolusi pikiran kita, pemikiran teman2 kita, orang2 disekitar kita.kapitalisme menghanjurkan siapa saja dengan pemikirannya. Gay hidup, media, makanan, sistem ekonomi, eksploitsi dan semuanya. Dan saya tidakmau berdiam diri, muanut saat pemikiran dijajah, dirusak, dicewkoki pemikiran hedon, brutal, kebinatangan, dan brengsek ala kapitalisme. Saya tak mau diam, saya harus melawan, bukankah nama saya rebelina pemberontak saya tidak mau nama saya hanya sekedar nama. Saya akan melawan pemikiran kapitalisme, karna saya aseorang rebel!!!
Satu lilin mati karena terkena hembusan nafas gadis itu. Tanganya masih mengepal dan matanya menatap tajam ketika satu lilin lagi mulai menari-nari.
Ehm..maaf saya terlalu bersemangat. Ada yang terlupa yang saya katakan nama lengkap saya Rebelina Revolusionereita.
Gadis itu tersenyaum indah. Senyum bangga tiada tara.
öööööö
Saya bukan hanya rebel, tapi saya juga revolusioner. Ah, say bangga ditakdirkan tumbuh dengan nama itu. Nama yang tanpa say asadari ternyata merubah cara saya brpikir, dan lambat laun menjadi jati diri saya. Dan yang paling penting say abangga jadi seorang muslimah. Terimakasih mak, bapak atas pemberian nama itu, nama adalah doa.sasya kan berusaha memenuhi keinginan bapak dan mak.saya bangga menjadi revolusiooner isklam membangkitkan kembaki isklam, kemulian kaum muslimin, pengak agama sang penguasa sewmesta. Saya bangga menjadi revolusionr islam karena revolusioner islam tak akan pernah mati.

Sebatang lilin kembali padam. Kini panggung gelap gulita. Angin berhembus makin dingin. Lalu suara tembakan terdengar melesat, keras menembus angin dan gelap, dan berhenti pada sebuah teriakan memekik seorang wanita.

SEMUANYA BERDIRI!!! SIAPA SAJA DISINI AKAN DITANGKAP ATAS TUDUHAN MENYEBARKAN IDE-IDE TERORIS!!
SEMUNYA LETAKKAN TANGAN DIBELAKAN!!

SUARA LAKI-LAKI BERSERAGAM POLISI MENGGElEGAR. LAMPU KEMBALI MENYALA. SEKUMPULAN ANAK sma digiring hanya karena melihat pentas teater monolg bertema perjuangan dan ketertindasan.
Lalu semua mata membelalak mengarah kearah panggung yang sekarang terang benderang. Seorang gadis terkapar tak berdaya memegangi dadanya yang bersimbah darah. Kain putih yang membalut kepalanya menjadi kemehaan kerena darah yang bersumber dari lubag yang dibentuk peluru menembus jantung. Matanya tertutup. Bibir tersenyum. Gadis itu tak bernyawa lagi. Beristirahat melepas lelahnya, matri bahagia. Sementara ditempat lain, dibelahan bumi lain, di negara lain, di universitas, sekolah-sekolah, dimesjid, di gang-gang bermunjulan kloning-kloning rebelina. Bukan hanya rebelina tapi juga rebelito. Kembali meneriakan apa yang di teriakan penyeru akhir zaman. Pra rebelina dan rebelito mengikuti ketentuaan alam yang mengatakan : REVOLUSI ISLAM TAK KAN PERNAH MATI!!!!